mengantuk
bagai terhimpit bukit
dan tertindih gunung
semakin lama semakin berat
terus menahan
dengan sejuta cara
kerahkan daya tersisa
agar tetap terjaga
aku semakin kalut
bergelut dengan kantuk
siring mataku kian meredup
seringnya mulutku ternganga
hoamm,,,,
akupun terus menikmatinya
No comments:
Post a Comment