pucuk pinus menari
disiang hari terik
riang melenggak-lenggok
ikuti alunan riuh angin kemarau
dua burung kutilang remaja
belajar terbang diantara dahan
tanpa lelah terus berkejaran
diiringi lagu merdu bersautan
tepat dibawahnya
pemuda perkasa duduk rebah
nikmati waktu jeda
tanganya memegang erat
bambu pemikul yang masih terkait
pada kuping dua jembung penuh
liur pinus yang katanya mahal
yang tiap hari dikaisnya
kini
burung dan pemuda
saling rindu
karena pinus telah musnah
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment