hujan di bulan Mei
diujung sore kamarku
deras mengguyur
diiringi gemuruh angin
dan desisan kilat diudara
ah aku hanya manusia biasa
yang punya sejuta keterbatasan
bukan aku tak mau penuhi janjiku
tapi tak sedikitpun daya tersisa
tersedot semua oleh ketamakan beban
aku tahu kau menunggu
dengan seutas belenggu rindu
sementara sayapmu terpasung erat
oleh jutaan jurang pembeda kita
aku hanya bisa meringis pasrah
deru risau mengalahkan derasnya hujan
sementar petir terus menyanyi
iringi hatiku yang membeku
matakupun terpejam menahan isak
dan kutitipkan maafku pada angin
dengan hujan sebagai saksinya
berharap kau memaafkanku